Katadata Insight Center (KIC) berkolaborasi dengan OMG Indonesia dan TrendWatching merilis riset bertajuk Indonesia Middle Class in Motion: Smarter Choice, Wiser Spending di acara Trend Maker Summit 2025.
Salah satu aspek yang ditelaah adalah kesulitan yang dialami masyarakat kelas menengah Indonesia dalam menjalani gaya hidup ramah lingkungan secara konsisten.
Hasilnya, hambatan menjalani gaya hidup ramah lingkungan secara konsisten ternyata bukan terletak pada niat, melainkan akses.
“Meskipun memiliki kepedulian lingkungan yang kuat, masyarakat Indonesia kesulitan untuk hidup secara berkelanjutan karena hambatan struktural, bukan karena kurangnya motivasi,” demikian dikutip dari hasil risetnya.
Pernyataan tersebut tak lepas dari pengakuan responden yang menyatakan kurangnya fasilitas pendukung, seperti stasiun isi ulang, menjadi penyebab utama sulitnya melakoni gaya hidup ramah lingkungan.
Berikut rincian penyebab warga kelas menengah Indonesia sulit menjalani gaya hidup ramah lingkungan secara konsisten:
- Kurangnya fasilitas pendukung (stasiun isi ulang/refill, tempat penyerahan barang daur ulang, tempat sampah terpisah): 51,4%
- Produk ramah lingkungan tidak selalu tersedia (stok terbatas, hanya ada di kota-kota besar): 41,5%
- Produk ramah lingkungan biasanya lebih mahal: 35,4%
- Fasilitas pendukung jauh/tidak tersedia di dekat tempat tinggal: 33,3%
- Kurangnya informasi tentang cara melakukannya dengan benar: 25,5%
- Kurangnya insentif atau penghargaan untuk memotivasi: 17,5%
- Tidak ada contoh yang jelas dari lingkungan sekitar: 16,6%
- Lebih merepotkan/membutuhkan waktu ekstra: 13%
- Tidak mengetahui dampak nyatanya: 6,9%
- Lain-lain: 0,2%.
“Hambatan-hambatan ini mengungkapkan bahwa friksi terbesar datang dari sistem, bukan konsumen. Bahkan audiens yang memiliki kemauan pun gagal mempraktikkan keberlanjutan ketika akses membutuhkan usaha, jarak, atau biaya ekstra,” kata KIC.
Survei kuantitatif ini dilakukan secara daring pada 4-13 November 2025 terhadap 463 responden kelas menengah berusia 17-59 tahun. Pengeluaran per kapita per bulan responden antara Rp2 juta-Rp10 juta.
Hasil riset lengkap KIC, Indonesia Middle Class in Motion: Smarter Choice, Wiser Spending, dapat diunduh di sini.
(Baca: Ragam Aktivitas yang Bisa Tingkatkan "Mood" menurut Warga RI pada 2025)