Menurut data Kementerian Pertanian, pertumbuhan produksi sawo di Nusa Tenggara Timur pada 2023 tumbuh -53.16% menjadi 697 ton. Sejak 1997, produksi sawo menurut provinsi di Nusa Tenggara Timur menunjukkan tren kenaikan dari sisi jumlah. Kemudian usai pandemi covid berakhir, untuk empat tahun terakhir, produksi sawo menurut provinsi juga dalam tren naik.
Sebelumnya menurut rekam jejak 12 tahun terakhir, rekor pertumbuhan tertinggi di Nusa Tenggara Timur pernah terjadi pada 2000 dengan pertumbuhan dengan angka produksi sawo mencapai 697 ton. Adapun dalam enam tahun terakhir, produksi sawo tercatat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10,56%
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Kalimantan Utara Periode 2018-2023)
Sumatera Utara mencatatkan produksi sawo tertinggi dengan 35.946 ton. Di provinsi ini, Kementerian Pertanian mencatat perkembangan data tahunan di wilayah ini naik 50,46% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Setelahnya Jawa Tengah di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, produksi sawo di provinsi ini tumbuh -5,72%. Periode yang sama tahun sebelumnya produksi sawo di provinsi ini tercatat 22.675 ton.
Selanjutnya, produksi sawo di Jawa Barat turun 1,19% menjadi 21.311 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, produksi sawo di Jawa Timur turun 10,43% menjadi 17.664 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dan Nusa Tenggara Barat dengan produksi sawo 16.306 ton (naik 15,23%)
(Baca: Angka Partisipasi Kasar Periode 2013-2024)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan produksi sawo tertinggi pada 2023:
- Sumatera Utara 35.946 ton
- Jawa Tengah 21.378 ton
- Jawa Barat 21.311 ton
- Jawa Timur 17.664 ton
- Nusa Tenggara Barat 16.306 ton
- Lampung 14.742 ton
- Sumatera Barat 9.559 ton
- Sumatera Selatan 7.534 ton
- DI Yogyakarta 5.970 ton
- Aceh 5.511 ton