Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) telah meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak (IKP) 2024 pada 16 Desember 2022.
IKP ini berisi pemetaan potensi kerawanan pemilu di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota Indonesia.
Menurut Bawaslu, kerawanan pemilu adalah segala hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses pemilu yang demokratis. Kerawanan diukur melalui empat indikator besar, yaitu:
- Dimensi sosial dan politik (keamanan, otoritas penyelenggara pemilu, dan otoritas penyelenggara negara)
- Dimensi penyelenggaraan pemilu (hak memilih, pelaksanaan kampanye, pelaksanaan pemungutan suara, ajudikasi, keberatan pemilu, dan pengawasan pemilu)
- Dimensi kontestasi (hak dipilih dan kampanye calon)
- Dimensi partisipasi (partisipasi pemilih dan partisipasi kelompok masyarakat)
Berbagai dimensi tersebut kemudian diolah ke dalam skor 0-100. Semakin besar skornya, maka pelaksanaan pemilu dianggap semakin rawan gangguan.
Suatu wilayah dinyatakan memiliki kerawanan tinggi jika mendapat skor IKP antara 68,5-100. Kemudian skor 21,7-68,5 masuk kategori kerawanan sedang, dan skor kurang dari 21,7 berarti kerawanan rendah.
Bawaslu menemukan ada 5 provinsi dengan kerawanan pemilu tinggi, yakni DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur dengan rincian skor seperti terlihat pada grafik.
Kerawanan paling tinggi ditemukan di Ibu Kota dengan rincian skor kerawanan dimensi sosial politik 78,27 (peringkat ke-4 tertinggi), dimensi penyelenggaraan pemilu 92,36 (peringkat ke-3 tertinggi), dimensi kontestasi 96,08 (peringkat ke-2 tertinggi), dan dimensi partisipasi 87,01 (peringkat ke-4 tertinggi).
Bawaslu juga menemukan ada 21 provinsi dengan tingkat kerawanan sedang. Hanya 8 provinsi yang kerawanannya rendah.
Berikut daftar lengkap skor kerawanan Pemilu 2024 di 34 provinsi Indonesia, diurutkan dari yang tertinggi sampai terendah:
- DKI Jakarta: 88,95
- Sulawesi Utara: 87,48
- Maluku Utara: 84,86
- Jawa Barat: 77,04
- Kalimantan Timur: 74,04
- Banten: 66,53
- Lampung: 64,61
- Riau: 62,59
- Papua: 57,27
- Nusa Tenggara Timur: 56,75
- Sumatra Utara: 55,43
- Maluku: 53,69
- Papua Barat: 53,48
- Kalimantan Selatan: 53,35
- Sulawesi Tengah: 52,90
- Bali: 52,75
- Gorontalo: 45,44
- Sulawesi Barat: 43,44
- DI Yogyakarta: 43,02
- Kep. Riau: 40,33
- Sumatra Barat: 39,68
- Sulawesi Tenggara: 38,32
- Aceh: 38,06
- Sumatra Selatan: 35,07
- Jawa Tengah: 34,83
- Kep. Bangka Belitung: 29,89
- Kalimantan Utara: 20,36
- Kalimantan Tengah: 18,77
- Jawa Timur: 14,74
- Kalimantan Barat: 12,69
- Jambi: 12,03
- Nusa Tenggara Barat: 11,09
- Sulawesi Selatan: 10,20
- Bengkulu: 3,79
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyatakan skor kerawanan ini akan menjadi basis untuk program pencegahan dan pengawasan tahapan pemilu.
"Kami berharap semua daerah tetap kondusif, tidak terjadi hal-hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses pemilu yang demokratis," kata Lolly dalam peluncuran IKP 2024, Jumat (16/12/2022).
(Baca: Jatah Kursi DPR Bertambah Jadi 580 pada Pemilu 2024, Ini Daftar Lengkapnya di Tiap Provinsi)