Kinerja dan Rekam Jejak, Pertimbangan Utama Pemilih dalam Pilkada 2024

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan digelar pada 27 November 2024 untuk menentukan gubernur, bupati, dan wali kota periode 2024-2029.

Menurut survei Katadata Insight Center (KIC), ada berbagai faktor yang mempengaruhi pilihan masyarakat dalam pemilihan ini, terutama kinerja dan rekam jejak kandidat.

Mayoritas atau 41,13% responden menyatakan kinerja dan rekam jejak adalah faktor yang paling mempengaruhi mereka dalam memilih kepala daerah.

Lalu 24,5% lebih mempertimbangkan visi-misi dan program, 14,5% melihat agama kandidat, 9,1% meninjau karakter personalnya, dan 6,5% memilih berdasarkan kompetensi kandidat.

Ada pula yang lebih mempertimbangkan asal daerah, asal suku, penampilan, usia, hingga gender kandidat dengan proporsi seperti terlihat pada grafik.

KIC juga menemukan, mayoritas responden menilai bahwa kejujuran adalah kualitas diri utama yang harus dimiliki kepala daerah, diikuti karakter berpengalaman, inovatif, dan tegas.

Survei KIC ini melibatkan 7.864 responden yang tersebar di 8 provinsi, dengan kriteria usia di atas 17 tahun dan memiliki nomor ponsel.

Provinsi yang disurvei adalah Banten (885 responden), Jakarta (1.054 responden), Jawa Barat (1.172 responden), Jawa Tengah (895 responden), Jawa Timur (882 responden), Sulawesi Selatan (869 responden), Sumatera Barat (1.047 responden), dan Sumatera Utara (1.060 responden).

Komposisi gender responden terdiri dari 60,7% laki-laki dan 39,3% perempuan.

Sebagian besar responden berasal dari kalangan milenial atau kelompok usia antara 28-43 tahun (45,6%), diikuti kelompok 17-27 tahun (39,4%) dan kelompok 44-59 tahun (13,8%).

Koleksi data dilakukan pada 3-9 Mei 2024 secara online melalui data collection tSurvey Telkomsel. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling, dengan tingkat kesalahan (margin of error) sekitar 1,1% pada tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: Karakter Kepala Daerah Ideal di Mata Warga, Jujur Nomor Satu)