DKI Jakarta Catat Surplus Perdagangan Antar Wilayah pada 2020

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perdagangan antar wilayah sepanjang 2020 mencapai Rp 1.628,24 triliun. Sebanyak 13 provinsi memiliki surplus neraca perdagangan sedangkan 21 provinsi lainnya mengalami defisit neraca perdagangan.

DKI Jakarta tercatat sebagai wilayah dengan surplus neraca perdagangan antar wilayah terbesar senilai Rp 279,01 triliun. Dengan rincian, nilai penjualan sebesar Rp 542,69 triliun sementara nilai pembelian hanya Rp 263,67 triliun.

Berikutnya, Jawa Timur mencatat surplus neraca perdagangan antar wilayah sebesar Rp 122,03 triliun. Dengan rincian penjualan Rp 238,03 triliun sedangkan nilai pembelian hanya Rp 115,99 triliun. 

Sementara Banten merupakan provinsi yang mencatat defisit neraca perdagangan terbesar senilai Rp 329,43 triliun. Rinciannya, nilai penjualan hanya Rp 38,86 triliun sedangkan nilai pembelian mencapai Rp 368,29 triliun.

Perdagangan antar wilayah merupakan rangkaian jalur perpindahan suatu barang mulai dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Ketersediaan dan kebutuhan barang di setiap provinsi yang berbeda-beda dan fluktuatif serta adanya disparitas harga mendorong terjadinya perdagangan antar wilayah.