Surplus Neraca Dagang RI Menyusut pada Oktober 2025

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia meraih surplus neraca perdagangan US$2,39 miliar pada Oktober 2025.

"Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 66 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (1/12/2025).

Namun, nilai surplus neraca dagang Indonesia pada Oktober 2025 anjlok sekitar 45% dibanding bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Begitupun jika dibandingkan dengan Oktober tahun lalu, nilainya turun 12% (year-on-year/yoy).

Pada Oktober 2025, neraca dagang Indonesia ditopang sektor nonmigas yang surplus US$4,31 miliar. Komoditas penyumbangnya antara lain lemak dan minyak hewan/nabati; bahan bakar mineral; serta besi dan baja.

Namun, surplus nonmigas ini tereduksi oleh defisit perdagangan migas sebesar US$1,92 miliar. Defisit ini disumbang komoditas hasil minyak dan minyak mentah.

Secara kumulatif, selama Januari—Oktober 2025 sektor migas mengalami defisit US$15,63 miliar, sedangkan sektor nonmigas surplus US$51,51 miliar. Dengan begitu, sampai bulan kesepuluh tahun ini neraca dagang Indonesia surplus US$35,88 miliar.

(Baca: Negara Tujuan Ekspor Nonmigas RI sampai Kuartal III 2025, China Tertinggi)