Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor pupuk sekitar 5,37 juta ton pada 2023.
Volumenya turun 16,29% dibanding 2022 (year-on-year/yoy) yang mencapai 6,41 juta ton.
Pada 2023, impor pupuk terbesar berasal dari China, dengan volume 1,15 juta ton atau 21,39% dari total impor.
Posisinya diikuti oleh Rusia dan Kanada yang masing-masing memasok 1,08 juta ton dan 625,2 ribu ton.
Lengkapnya, berikut daftar negara asal impor pupuk ke Indonesia pada 2023:
- China: 1,15 juta ton
- Rusia: 1,08 juta ton
- Kanada: 625,2 ribu ton
- Mesir: 486,6 ribu ton
- Australia: 368,8 ribu ton
- Yordania: 360,6 ribu ton
- Laos: 193,4 ribu ton
- Vietnam: 146,8 ribu ton
- Belarusia: 144,8 ribu ton
- Norwegia: 106,4 ribu ton
- Jerman: 50,5 ribu ton
- Malaysia: 46,8 ribu ton
- Taiwan: 45,1 ribu ton
- Negara-negara lainnya: 567,2 ribu ton
Adapun awal tahun ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru meresmikan pabrik amonium nitrat untuk mendukung produksi pupuk nasional. Pabriknya berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur.
Jokowi menyebut pabrik ini dapat mengurangi ketergantungan impor amonium nitrat sebagai campuran produksi pupuk NPK.
"Pabrik ini penting, karena 21% amonium nitrat nasional masih impor," kata Jokowi dalam acara peresmian pabrik tersebut, disiarkan di kanal YouTube Pupuk Kaltim, Kamis (29/2/2024).
"Dengan dibangunnya pabrik PT Kaltim Amonium Nitrat ini akan mengurangi impor 8%. Artinya 13% masih impor," katanya.
Pabrik milik PT Kaltim Amonium Nitrat ini—yang merupakan perusahaan patungan PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana—diproyeksikan mampu menghasilkan amonium nitrat sebanyak 75 ribu metrik ton per tahun.
(Baca: Harga Pupuk Urea Naik pada Februari 2024)