Jenis Jaminan Kesehatan yang Banyak Dimiliki Masyarakat RI pada 2025

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 78,04% penduduk di Indonesia yang memiliki jaminan kesehatan pada 2025. Persentasenya meningkat 2,56 poin persen dari 2024 yang sebesar 75,48%. 

"Peningkatan ini mencerminkan semakin meluasnya cakupan program jaminan kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan maupun melalui asuransi swasta dan program daerah," tulis BPS dalam laporan Profil Statistik Kesehatan 2025. 

Berdasarkan jenisnya, jaminan kesehatan yang paling banyak dimiliki masyarakat Indonesia adalah BPJS Kesehatan, yakni 73,98%.

Angka tersebut terdiri atas BPJS Kesehatan penerima bantuan iuran (PBI) sebesar 48,56% dan BPJS Kesehatan non-PBI sebanyak 25,98%.

BPJS Kesehatan PBI diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah setiap bulan. Sedangkan bagi peserta BPJS non-PBI, diwajibkan membayar iuran bulanan sendiri. 

Selain itu, ada 2,64% masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan atau kantor. 

Lalu hanya 2,63% yang mendapatkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan 0,51% memiliki asuransi swasta. 

Pada 2025, Aceh menjadi provinsi dengan kepemilikan jaminan kesehatan tertinggi nasional, yakni mencapai 98,74%. Sementara Jambi jadi yang terendah dengan 63,47%. 

"Ini mengindikasikan masih perlunya upaya peningkatan kesadaran dan perluasan kepesertaan jaminan kesehatan di wilayah tersebut agar seluruh penduduk dapat memperoleh perlindungan finansial yang memadai dalam mengakses layanan kesehatan," tulis BPS.

(Baca: Persentase Penduduk yang tidak Memiliki Akses Jaminan Kesehatan Periode 2018-2024)