Bahan baku dan penolong selalu menjadi barang yang paling banyak diimpor Indonesia. Sejak 2016-2020, proporsi impor bahan baku berkisar antara 72,91% hingga 75,1% dari total impor.
Proporsi barang modal dari total impor tercatat sekitar 16% sejak 2016-2020. Sementara, proporsi barang konsumsi dari total impor dalam lima tahun terakhir di kisaran 8,9%-10,35%.
Adapun, impor bahan baku tercatat meningkat sejak 2016-2018, dari US$ 100,9 miliar menjadi US$ 141,6 miliar. Nilainya lalu turun dalam dua tahun berturut-turut menjadi sebesar US$ 126,3 miliar pada 2019 dan US$ 103,2 miliar pada tahun lalu.
Bahan baku dan penolong adalah bahan mentah yang digunakan dalam kegiatan produksi. Produk ini biasanya diimpor oleh industri karena bahan bakunya tidak tersedia di dalam negeri.
(Baca: Tren Ekspor dan Impor Indonesia Sepanjang 2020)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta Kementerian Perdagangan mengajak masyarakat untuk membenci produk impor. Sementara, dia ingin agar slogan cintai produk dalam negeri terus digaungkan. Hal tersebut agar konsumen Indonesia menjadi loyal terhadap produk-produk Tanah Air.