Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatat Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHK) pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar Rp 210,73 triliun pada kuartal II-2021. Nilai tersebut tumbuh 8,06% dibanding kuartal II-2020 (year on year/yoy).
Rinciannya PDB pengeluaran komponen konsumsi kolektif tumbuh 8,9% menjadi Rp 126,44 triliun (yoy) dan komponen konsumsi individu tumbuh 6,83% menjadi Rp 84,29 triliun (yoy).
Dibandingkan dengan kuartal I-2021 (quarter to- quarter/q-to-q), PDB pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 2,9%. Dengan rincian pengeluaran konsumsi kolektif tumbuh 36,83% (q-to-q) dan pengeluaran konsumsi individu tumbuh 18,95% (q-to-q).
Secara akumulasi semester I-2021 (cumulative to cumulative/c-to-c) PDB pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 5,49%. Rinciannya, pengeluaran konsumsi kolektif tumbuh 2,78% (c-to-c) dan pengeluaran konsumsi individu tumbuh 9,57% (c-to-c).
PDB menurut pengeluaran Indonesia pada periode April-Juni 2021 tumbuh 7,07% (yoy) dan juga tumbuh 3,31 dibanding pada periode Januari-Maret 2021 (q-to-q). Secara kumulatif pada paruh pertama tahun ini tumbuh 3,1% dibanding paruh pertama tahun lalu (c-to-c).
Pengeluaran konsumsi pemerintah pada kuartal kedua tahun ini sebesar Rp 355,55 triliun. Artinya kontribusi terhadap PDB nasional hanya 8,51% dari total Rp 4.175,84 triliun.
(Baca: Konsumsi Rumah Tangga Mencatat Pertumbuhan Tertinggi dalam 21 Triwulan)