Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan di Kepulauan Riau berkontribusi sebesar 42,03% terhadap total produk domestik regional bruto (PDRB) provinsi tersebut.
Dengan demikian industri pengolahan menjadi penopang terbesar PDRB Kepulauan Riau, sekaligus memiliki tingkat kontribusi tertinggi dibandingkan industri pengolahan di 33 provinsi lainnya.
Jika melihat PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Kepulauan Riau yang totalnya mencapai Rp275,64 triliun pada 2021, maka PDRB industri pengolahan di provinsi tersebut mencapai sekitar Rp115,5 triliun.
Provinsi lain yang banyak ditopang industri pengolahan adalah Jawa Barat, dengan kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB mencapai 41,8%.
Diikuti industri pengolahan di Jawa Tengah dengan kontribusi 34,41% terhadap PDRB, Sulawesi Tenggara 33,83%, dan Banten 31,48%.
Kemudian PDRB Jawa Timur mendapat kontribusi dari industri pengolahan sebesar 30,72%, Riau 28,08%, Papua Barat 25,31%, serta Kepulauan Bangka Belitung dan Maluku Utara masing-masing 20,86% dan 20,35%.
Sedangkan kontribusi industri pengolahan DKI Jakarta terhadap PDRB-nya hanya mencapai 12,28% pada tahun lalu.
Adapun total PDB nasional mencapai Rp16,97 kuadriliun pada 2021, dengan kontribusi dari industri pengolahan sebesar Rp3,27 kuadriliun atau 19,25%.
(Baca: Industri Pengolahan jadi Penyumbang Terbesar Ekonomi RI Tahun 2021)