Kabupaten Pati mencatat pengeluaran untuk sabun mandi sebesar Rp 69.132 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, terjadi penurunan sebesar 14.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran ini menempatkan Kabupaten Pati pada peringkat ke-5 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah, serta peringkat ke-195 secara nasional. Secara keseluruhan di Pulau Jawa, Pati menduduki peringkat ke-38.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kep. Riau 2015 - 2024)
Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Pati hanya sebagian kecil dari total pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 285.270. Pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 24.2 persen dari total pengeluaran untuk kecantikan (Rp 33.838) dan sekitar 9.7 persen dari total pengeluaran untuk perawatan (Rp 70.926). Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi jauh lebih besar, yaitu Rp 216.953, dan rokok serta tembakau sebesar Rp 151.356.
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Pati fluktuatif. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 48.902, kemudian sedikit turun menjadi Rp 47.293 pada tahun 2019. Selanjutnya, terjadi kenaikan menjadi Rp 49.398 pada tahun 2020, dan melonjak signifikan menjadi Rp 63.617 pada tahun 2021, serta mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2023 sebesar Rp 80.598. Penurunan yang terjadi pada tahun terakhir menjadi anomali, mengingat selama lima tahun terakhir selalu mengalami kenaikan.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kota Semarang mencatat pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi tahun 2024, yaitu sebesar Rp 92.921, dengan pertumbuhan 15.6 persen. Kota Salatiga berada di urutan kedua dengan Rp 89.800, namun mengalami penurunan 1.9 persen. Kota Surakarta menduduki peringkat ketiga dengan Rp 79.570, juga mengalami penurunan 6.4 persen. Kota Tegal berada di posisi keempat dengan Rp 78.972, turun 4.7 persen. Kabupaten Karanganyar berada tepat di bawah Kabupaten Pati dengan nilai Rp 68.738 dan pertumbuhan 8.1 persen. Peringkat Kabupaten Pati berada di urutan kelima se-Provinsi Jawa Tengah.
Berdasarkan data BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Pati adalah Rp 636.282 pada tahun 2024, mengalami kenaikan tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.333.828, menunjukkan penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan adalah Rp 697.547, juga mengalami kenaikan tipis.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Pematang Siantar | 2004 - 2024)
Kota Semarang
Kota Semarang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Jawa Tengah pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp 1.322.997, meningkat 12.6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Semarang memiliki alokasi dana yang besar untuk kebutuhan selain makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan adalah Rp 914.785 yang juga menempati urutan pertama se Jawa Tengah.
Kota Salatiga
Kota Salatiga memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.315.195 pada tahun 2024, namun mengalami penurunan sebesar 14.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini berbeda dengan Kota Semarang. Penurunan ini menjadikan Kota Salatiga berada di urutan kedua untuk rata-rata pengeluaran bukan makanan dan urutan kedua untuk pengeluaran makanan (Rp 811.317) setelah Kota Semarang.
Kota Surakarta
Dengan nilai Rp 759.788, Kota Surakarta berada di urutan ketiga untuk pengeluaran makanan. Untuk pengeluaran bukan makanan, Kota Surakarta mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan sebesar Rp 942.391 pada tahun 2024, mengalami penurunan tipis sebesar 3.7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran ini menempatkan Kota Surakarta pada peringkat ke-4 se-Jawa Tengah untuk kategori ini.
Kota Magelang
Kota Magelang menempati urutan keempat dengan rata-rata pengeluaran makanan dengan nilai Rp 749.532. Sementara untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan Kota Magelang tercatat sebesar Rp 980.996 pada tahun 2024, meningkat 1.8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan adanya peningkatan alokasi dana untuk kebutuhan di luar makanan di kalangan masyarakat Kota Magelang.