Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Pematang Siantar pada tahun 2024 sebesar 7,2%. Angka ini sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 7,24%. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 18.970 jiwa dari total penduduk 278.325 jiwa.
Pada tahun 2024, pertumbuhan persentase kemiskinan di Kota Pematang Siantar mengalami penurunan sebesar 0,55%. Dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Utara, Pematang Siantar berada di urutan ke-339 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kota Pematang Siantar 2018 - 2024)
Jika dilihat dari data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Kota Pematang Siantar terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 13,36%, sedangkan terendah pada tahun 2024 yaitu 7,2%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 41,23%, dan pertumbuhan terendah pada tahun 2023 turun 8,12%. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 7,54%, sedangkan rata-rata lima tahun terakhir adalah 7,8%.
Dalam perbandingan dengan kabupaten lain di Sumatera Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kota Pematang Siantar memiliki kondisi yang bervariasi. Kabupaten Dairi memiliki persentase kemiskinan 7,1%, Kabupaten Karo 7,37%, Kabupaten Labuhan Batu Selatan 7,73%, Kabupaten Serdang Bedagai 6,97%, Kabupaten Simalungun 7,72%, dan Kabupaten Tapanuli Selatan 6,92%.
Kabupaten Dairi
Kabupaten Dairi menempati urutan ke-343 secara nasional dengan persentase kemiskinan sebesar 7,1%. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 20.400 jiwa dari total penduduk 329.341 jiwa. Garis kemiskinan di Dairi adalah Rp 502.924 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 38,39 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk di kabupaten ini mencapai 2,24%. Angka kemiskinan mengalami penurunan 4,95%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Buol Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Karo
Dengan persentase kemiskinan 7,37%, Kabupaten Karo berada di urutan ke-332 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 33.440 jiwa dari total penduduk 418.705 jiwa. Garis kemiskinan di Karo adalah Rp 656.812 per kapita per bulan, lebih tinggi dibandingkan Pematang Siantar. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 67,69 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk mencapai 1,81%, sementara kemiskinan turun 7,64%.