Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Pematang Siantar pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp196.946 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 15,1% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp231.945 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Secara keseluruhan, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Pematang Siantar berada pada urutan ke-8 di antara kabupaten/kota se-Sumatera Utara dan peringkat ke-64 di tingkat pulau Sumatera.
(Baca: Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SMP Swasta Kurang dari S1 Periode 2017-2024)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp342.762, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 57,4%. Proporsi ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki peranan cukup besar dalam pengeluaran masyarakat Kota Pematang Siantar.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Pematang Siantar mengalami fluktuasi. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2023 dengan pertumbuhan 43,5%, sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2021 turun 10,5%. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2024, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan pengeluaran pada tahun 2018 dan 2019.
Di antara kabupaten/kota lain di Sumatera Utara, Kota Medan mencatatkan nilai pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tahun 2024 tertinggi sebesar Rp303.092 dengan pertumbuhan 9,7%. Sementara itu, Kabupaten Karo berada di urutan kedua dengan Rp294.011 dan pertumbuhan 3,6%. Kota Tebing Tinggi menyusul di posisi ketiga dengan Rp290.408 dan pertumbuhan 5,1%, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Kota Sibolga berada di urutan keempat dengan Rp281.952 dan pertumbuhan 8,1%, serta Kota Tanjung Balai di urutan kelima dengan Rp243.251 dan pertumbuhan 4,6%.
Berdasarkan data historis, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Medan adalah yang tertinggi di Sumatera Utara. Pengeluaran tahun 2024 mencapai Rp1.078.461, meningkat 2,9% dibandingkan tahun sebelumnya dan menempati peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Sumatera Utara, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk dengan Jaminan Kesehatan Jamkesda di Perkotaan Periode 2015-2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Karo adalah yang tertinggi di Sumatera Utara. Pada tahun 2024, pengeluaran mencapai Rp1.035.928, mengalami pertumbuhan sebesar 19,5% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Kota Medan
Dengan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Sumatera Utara, Kota Medan mencatatkan angka Rp1.078.461 per kapita per bulan pada tahun 2024, tumbuh 2,9% dari tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhannya moderat, Kota Medan tetap menjadi yang terdepan dalam pengeluaran bukan makanan, jauh melampaui kabupaten/kota lainnya di provinsi tersebut. Hal ini mencerminkan tingkat konsumsi dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya di Sumatera Utara.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo memimpin dalam pengeluaran makanan dengan angka mencapai Rp1.035.928 per kapita per bulan pada tahun 2024. Pertumbuhan sebesar 19,5% menunjukkan peningkatan signifikan dalam konsumsi makanan di wilayah ini. Dominasi Kabupaten Karo dalam pengeluaran makanan bisa jadi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti produksi pertanian lokal yang kuat dan kebiasaan konsumsi masyarakat yang lebih menekankan pada makanan dibandingkan kebutuhan lainnya.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai 41,1% pada tahun 2024 dengan nilai Rp857.842 per kapita per bulan. Peningkatan ini menandakan adanya perubahan preferensi konsumsi masyarakat Kota Tebing Tinggi, yang semakin mengalokasikan anggaran mereka untuk kebutuhan di luar makanan, seperti hiburan, pendidikan, atau perawatan pribadi.
Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran makanan, mencapai 27,7% pada tahun 2024 dengan nilai Rp907.425 per kapita per bulan. Lonjakan ini bisa jadi didorong oleh peningkatan aktivitas pariwisata di Danau Toba yang menarik lebih banyak wisatawan ke Samosir, sehingga meningkatkan permintaan akan makanan dan minuman.