Sektor industri nasional masih menunjukkan kelesuan. Ini tercermin dari pertumbuhan sektor pengolahan nonmigas yang masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional sejak 2016. Seperti diketahui, kontribusi sektor pengolahan nonmigas turun menjadi 17,36% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dibanding posisis akhir 2015 sebesar 18,2%.
Seperti terlihat pada grafik, ekonomi nasional tumbuh 5,03% (YoY) sementara sektor pengolahan nonmigas hanya tumbuh 4,43% (YoY) pada 2016. Pada triwulan II 2019, sektor pengolahan nonmigas hanya tumbuh 3,98%, kembali di bawah ekonomi nasional yang tumbuh 5,05%. Sektor manufaktur nonmigas bahkan sempat terpuruk dan hanya tumbuh 2,56% dampak krisis finansial global pada 2009.
(Baca Databoks: Sektor Mana yang Paling Siap Terapkan Industri 4.0?)
Sebagai informasi, indeks manufaktur (Purchasing Manufactur’s Index/PMI) Indonesia pada September 2019 hanya naik tipis 0,1 poin ke level 49,1. Indeks di bawah 50 mengindikasikan mengalami kontraksi atau kelesuan, sementara di atas 50 mengindikasikan terjadi ekspansi. Masih adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok membuat sebagian para pelaku usaha menunda ekspansinya meskipun suku bunga mulai turun.