Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan Indonesia berada di jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Hal ini ia sampaikan dalam acara Debat Capres-Cawapres 2024 seri kedua bertema "Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi, Pajak, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan" di Jakarta Convention Center, Jumat (22/12/2023).
Dalam sesi paparan visi-misi Gibran mengatakan, "Indonesia ini negara besar, kita harus mampu keluar dari middle income trap,” kata Gibran.
Middle income trap adalah kondisi negara yang tak mampu berpindah dari berpendapatan menengah ke pendapatan tinggi, menurut Linda Glawe dalam literaturnya The Middle-Income Trap: Definitions, Theories and Countries Concerned yang dipublikasikan laman Sekretariat Kabinet.
Pernyataan Gibran itu sejalan dengan data Bank Dunia.
Menurut data Bank Dunia, pendapatan nasional bruto alias Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia sebesar US$4.580 pada 2022 atau naik sekitar 9,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Angka tersebut membuat Indonesia masuk ke daftar negara berpendapatan menengah-atas (upper-middle income) pada 2022.
Hal ini berdasarkan kategori baru yang dirilis Bank Dunia, negara berpendapatan menengah-atas memiliki GNI per kapita sebesar US$4.466-US$13.845. Rentang itu naik dibandingkan sebelumnya yang sebesar US$4.256-US$13.205.
(Baca: Jelang Debat Cawapres 2024, Ini Isu Ekonomi yang Paling Dinanti Publik)