Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Pidie pada tahun 2024 mencapai Rp 41.590 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 29.5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp 233.868, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 17.8% dari total pengeluaran.
(Baca: Jumlah Perceraian di Papua Periode 2019-2024)
Namun, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp 234.266 dan perawatan sebesar Rp 56.723, proporsi pengeluaran untuk kecantikan masih tergolong kecil. Meski demikian, pertumbuhan pengeluaran kecantikan yang mencapai 29.5% menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat Pidie terhadap pentingnya perawatan diri.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Pidie mengalami fluktuasi. Pada tahun 2021, terjadi lonjakan pertumbuhan tertinggi sebesar 33.7%, namun kemudian mengalami penurunan sebesar 11.4% pada tahun 2022. Meskipun sempat sedikit menurun 0.7% pada tahun 2023, pengeluaran kembali meningkat tajam pada tahun 2024.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Aceh, Kabupaten Pidie berada di peringkat ke-6 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan adanya potensi peningkatan pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Pidie, mengingat masih berada di bawah Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Tengah, dan Kota Langsa.
BPS mencatat, di antara kabupaten/kota di Aceh, Kota Banda Aceh mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk kecantikan pada tahun 2024, yakni Rp 105.289, dengan pertumbuhan 26.8%. Kota Sabang berada di urutan kedua dengan Rp 86.030 dan pertumbuhan 25.6%. Kota Lhokseumawe berada di urutan ketiga dengan Rp 65.061 dan pertumbuhan 21%. Kabupaten Aceh Tengah mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 39.2% dengan total pengeluaran Rp 45.058. Sementara itu Kota Langsa mengalami penurunan pertumbuhan tertinggi yaitu -27.9% dengan total pengeluaran Rp 44.051.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Gorontalo Periode 2004 - 2024)
Kota Banda Aceh
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Banda Aceh mencapai Rp 1.371.277 pada tahun 2024, meningkat 5.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota ini menduduki peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Aceh dalam hal pengeluaran bukan makanan. Pertumbuhan ini menunjukkan daya beli masyarakat yang cukup kuat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 1.031.407, tumbuh 14.1%.
Kota Lhokseumawe
BPS menunjukkan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Lhokseumawe mencapai Rp 893.134 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 43.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota ini berada di peringkat kedua setelah Kota Banda Aceh. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 798.985, tumbuh 35.1%.
Kota Sabang
Berdasarkan data yang dirilis BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Sabang mencapai Rp 764.253 pada tahun 2024, meningkat 7.7% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat ketiga. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 890.314, tumbuh 4.2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Bener Meriah
BPS mencatat, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Bener Meriah mencapai Rp 716.407 pada tahun 2024, meningkat 34.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 958.426, meningkat 32.4% dan menduduki peringkat tertinggi di antara kabupaten kota lainnya.