Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Aceh Barat Daya menunjukkan perkembangan menarik pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp 25.955 per kapita per bulan. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 3,8% dibandingkan tahun sebelumnya, yang berada di angka Rp 25.001,17 per kapita per bulan.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Aceh Barat Daya mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, angkanya Rp 15.320, kemudian meningkat menjadi Rp 16.229 pada tahun 2019. Lonjakan signifikan terjadi pada tahun 2020 dengan nilai Rp 21.439, namun kemudian sedikit menurun pada tahun 2021 dan 2022, masing-masing menjadi Rp 19.565 dan Rp 18.839. Pengeluaran untuk kecantikan kembali meningkat pada tahun 2023 dan 2024. Kenaikan tertinggi tercatat pada 2020 dengan pertumbuhan 32,1%.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 177.835, pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 14,6%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp 185.758), perawatan (Rp 42.598), rokok dan tembakau (Rp 141.280), serta sabun mandi (Rp 49.903), alokasi untuk kecantikan tergolong lebih kecil. Walau demikian, pengeluaran untuk kecantikan mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
Dalam skala regional, Kabupaten Aceh Barat Daya berada di peringkat 115 untuk pengeluaran kecantikan di Pulau Sumatera. Di antara kabupaten/kota se-Provinsi Aceh, daerah ini menduduki peringkat ke-17. Secara nasional, posisinya berada di peringkat 368. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Aceh, Kota Banda Aceh menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp 105.289, diikuti Kota Sabang (Rp 86.030) dan Kota Lhokseumawe (Rp 65.061).
Perbandingan dengan kabupaten/kota lain menunjukkan hal menarik. Kota Banda Aceh, sebagai peringkat pertama di Aceh, mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan sebesar Rp 105.289 dengan pertumbuhan 26,8%. Kota Sabang berada di peringkat kedua dengan Rp 86.030 dan pertumbuhan 25,6%. Sementara itu, Kota Lhokseumawe mencatatkan pengeluaran Rp 65.061 dengan pertumbuhan 21%. Kabupaten Aceh Tengah memiliki pengeluaran Rp 45.058 dengan pertumbuhan tertinggi yakni 39,2%. Kota Langsa justru mengalami penurunan pertumbuhan turun 27,9% dengan pengeluaran Rp 44.051.
Data dari BPS menunjukkan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2024 adalah Rp 448.131. Angka ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 32,9% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp 337.317,85. Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Aceh Barat Daya pada peringkat ke-16 se-Provinsi Aceh.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau di Kab. Bondowoso 2018 - 2024)
Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan di Kabupaten Aceh Barat Daya pada 2024 mencapai Rp 1.151.163. Data ini mengalami sedikit pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya (Rp 1.140.612). Kendati sedikit, perkembangan ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan non-dasar.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Aceh Barat Daya pada tahun 2024 adalah Rp 703.032. Dibandingkan tahun sebelumnya (Rp 545.236,49), terjadi pertumbuhan sebesar 28,9%. Pertumbuhan ini adalah salah satu yang tertinggi di Provinsi Aceh.
Kota Banda Aceh
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Banda Aceh pada tahun 2024 mencapai Rp 1.371.277, menunjukkan pertumbuhan 5,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan nilai ini, Kota Banda Aceh menduduki peringkat pertama se-Provinsi Aceh dalam kategori ini. Pengeluaran untuk makanan juga tinggi, mencerminkan ekonomi yang lebih kuat dibandingkan kabupaten/kota lain di provinsi ini.
Kota Lhokseumawe
Kota Lhokseumawe menunjukkan perkembangan menarik pada pengeluaran bukan makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp 893.134 pada tahun 2024, melonjak 43,4% dari tahun sebelumnya. Kenaikan signifikan ini menjadikan Lhokseumawe sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan tercepat di Aceh.
Kota Sabang
Data menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Sabang mencapai Rp 764.253 pada tahun 2024. Terjadi kenaikan sebesar 7,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun pertumbuhan tidak setinggi Kota Lhokseumawe, angka ini tetap menunjukkan stabilitas ekonomi di wilayah kepulauan ini.
Kabupaten Bener Meriah
Kabupaten Bener Meriah mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 716.407 pada tahun 2024. Terjadi pertumbuhan signifikan sebesar 34,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Bener Meriah sebagai salah satu kabupaten dengan peningkatan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Aceh.
Kota Langsa
Kota Langsa mengalami penurunan pengeluaran bukan makanan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan sebesar Rp 705.067 pada tahun 2024. Terjadi penurunan turun 9,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini berbeda dengan tren positif yang ditunjukkan oleh beberapa kota lain di Aceh.