Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Bondowoso mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran mencapai Rp122.141 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 9,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Bondowoso dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren yang terus meningkat. Dari Rp57.522 pada 2018, menjadi Rp122.141 pada 2024. Tahun 2023 tercatat pertumbuhan tertinggi yaitu 24 persen.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di DI Yogyakarta Periode 2018-2023)
Pengeluaran masyarakat Bondowoso untuk rokok dan tembakau menunjukkan porsi yang cukup besar dari total pengeluaran. Dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp186.663, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 65.4 persen. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau masih menjadi prioritas bagi sebagian masyarakat Bondowoso.
Secara peringkat, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Bondowoso menduduki urutan ke-12 di antara kabupaten/kota se-Jawa Timur. Serta peringkat ke-324 secara nasional. Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kabupaten Gresik memiliki pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau, yakni Rp168.530 per kapita per bulan pada 2024.
Berikut adalah perbandingan dengan lima kabupaten/kota lain di Jawa Timur. Kabupaten Gresik mencatat pengeluaran rokok dan tembakau Rp168.530 dengan pertumbuhan 0.8 persen dan menduduki peringkat pertama se-Jawa Timur. Kabupaten Sumenep mencatat angka Rp163.113 dengan pertumbuhan -10.7 persen, berada di peringkat kedua. Kabupaten Sidoarjo sebesar Rp159.821 dengan pertumbuhan 4.4 persen pada peringkat ke-3. Kemudian Kota Surabaya Rp151.959, tumbuh -6.6 persen berada di posisi ke-4. Lalu Kabupaten Mojokerto Rp146.484 mengalami pertumbuhan -6.8 persen dan berada di peringkat ke-5.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Jawa Tengah 2015 - 2024)
Kota Surabaya
Data BPS menunjukkan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Surabaya mencapai Rp1.541.006 pada 2024. Ini meningkat 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp1.061.445, tumbuh 29.6 persen. Dengan total pengeluaran per kapita mencapai Rp2.602.451, Kota Surabaya menduduki peringkat pertama se-Jawa Timur.
Kota Malang
Kota Malang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.216.228 pada 2024, meningkat 4.5 persen. Untuk makanan, pengeluaran mencapai Rp738.690. Total pengeluaran per kapita mencapai Rp1.954.918, membuat Kota Malang berada di peringkat ke-4 se-Jawa Timur.
Kota Madiun
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Madiun mencapai Rp1.192.091, tumbuh 15.3 persen. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp851.602. Total pengeluaran mencapai Rp2.043.693, menempatkan Kota Madiun di peringkat ke-2 se-Jawa Timur.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.077.404, tumbuh 14.7 persen. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp881.851. Total pengeluaran per kapita mencapai Rp1.959.255. Kabupaten Sidoarjo berada di peringkat ke-3 se-Jawa Timur.