Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Empat Lawang pada tahun 2024 sebesar Rp 138.649 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan signifikan turun 31.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menjadi perhatian setelah terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada tahun 2022 dan 2023.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Empat Lawang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 100.164, kemudian sempat turun menjadi Rp 88.748 pada tahun 2019. Selanjutnya, terjadi kenaikan pada tahun 2020 dan 2021, mencapai Rp 112.085 dan Rp 112.667. Peningkatan tajam terjadi pada tahun 2022 menjadi Rp 184.493 dan mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2023 sebesar Rp 202.891. Namun, di tahun 2024 kembali mengalami penurunan cukup dalam.
(Baca: Jumlah Penduduk Kota Blitar 160,54 Ribu Jiwa Data per 2024)
Pengeluaran masyarakat untuk aneka barang dan jasa ini mencerminkan alokasi dana yang digunakan untuk berbagai kebutuhan selain makanan. Data pendukung menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi mencapai Rp 129.664, sementara untuk rokok dan tembakau sebesar Rp 95.681. Pengeluaran untuk kecantikan, perawatan, dan sabun mandi juga menjadi bagian dari alokasi dana masyarakat.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Empat Lawang menempati peringkat ke-15 dari 17 wilayah. Kota Palembang memiliki pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa, yaitu Rp 357.048, diikuti oleh Kabupaten Banyuasin sebesar Rp 223.788. Beberapa kabupaten/kota lain seperti Kota Lubuk Linggau, Kota Prabumulih, dan Kabupaten Lahat juga mencatatkan angka yang lebih tinggi dibandingkan Empat Lawang.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain, Kota Palembang mencatatkan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tahun sebelumnya sebesar Rp 330.553,97 dengan pertumbuhan 8%. Kabupaten Banyuasin dengan nilai Rp 211.343,31 tumbuh 5.9%. Sementara itu, Kota Lubuk Linggau memiliki pengeluaran Rp 243.108,21 namun mengalami kontraksi -11%. Kota Prabumulih memiliki nilai Rp 233.970,09 dengan pertumbuhan -8%, dan Kabupaten Lahat dengan Rp 215.663,29 terkontraksi -3%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi di Kab. Ponorogo 2018 - 2024)
Kota Palembang
Di Kota Palembang, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 861.308 pada tahun 2024, tumbuh 10.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 779.490,85. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 815.005, tumbuh 11.9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 728.179,18. Kota Palembang menempati peringkat pertama se-Sumatera Selatan untuk kedua kategori pengeluaran ini.
Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 629.974 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 23.5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 510.001,11. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan pesat, mencapai Rp 772.408, naik 25.1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 617.446,77. Kabupaten ini menduduki peringkat kedua di Sumatera Selatan dalam hal pengeluaran makanan.
Kota Prabumulih
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Prabumulih mencapai Rp 626.343 pada tahun 2024, tumbuh 7.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 582.881,33. Pengeluaran untuk makanan juga meningkat menjadi Rp 588.295, tumbuh 12.3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 523.695,51. Kota ini berada di peringkat ke-14 se-Sumatera Selatan untuk pengeluaran makanan.
Kabupaten Muara Enim
Kabupaten Muara Enim mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 576.717 pada tahun 2024, naik 29% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 447.063,95. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 692.039, tumbuh 23.4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 560.969,99. Kabupaten ini berada di peringkat ke-6 se-Sumatera Selatan untuk pengeluaran makanan.