- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Lesotho pada 2024 sebesar 6.25 Unit. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 6.13 Unit, namun peningkatannya relatif kecil. Secara historis, PDB PPP Lesotho mengalami fluktuasi dalam 10 tahun terakhir.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Lesotho menunjukkan pertumbuhan yang lambat. Dari 6.04 Unit pada 2022, menjadi 6.13 Unit pada 2023, dan 6.25 Unit pada 2024. Rata-rata pertumbuhan tahunan selama periode ini adalah sekitar 1.69%, menunjukkan tren peningkatan yang moderat. Jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2019-2023) yang sekitar 1.52%, terlihat adanya sedikit perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Maroko 2015 - 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Lesotho terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Kenaikan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir terjadi pada tahun 2018 dengan pertumbuhan 8.18%. Sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2020 dengan kontraksi turun 2.94%. Kontraksi ini mengindikasikan adanya penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang menyebabkan disrupsi pada rantai pasokan global dan penurunan permintaan domestik.
Posisi Lesotho dalam ranking regional di Afrika terus menurun. Pada tahun 2015-2017, Lesotho berada di peringkat 39. Peringkat ini kemudian turun menjadi 40 pada tahun 2018-2022, kemudian menjadi 41 pada tahun 2023, dan terakhir menjadi 42 pada tahun 2024. Penurunan peringkat ini menunjukkan bahwa negara-negara lain di Afrika mengalami pertumbuhan PDB PPP yang lebih cepat dibandingkan dengan Lesotho.
IMF memproyeksikan PDB PPP Lesotho akan terus meningkat hingga tahun 2030. Proyeksi menunjukkan angka 6.318 Unit pada 2025 dan mencapai 7.259 Unit pada 2030. Pertumbuhan diproyeksikan stabil di kisaran 2-3% per tahun. Meskipun demikian, proyeksi ini perlu dicermati karena rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi global dan domestik.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Uganda 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan negara lain di Afrika, pertumbuhan PDB PPP Lesotho masih tertinggal. Sebagai contoh, Malawi mengalami pertumbuhan PDB PPP sebesar 25.95% pada tahun 2024. Sementara Somalia mengalami pertumbuhan PDB PPP sebesar 19.19%. Dari sisi nilai PDB PPP, Nigeria memiliki nilai PDB PPP tertinggi di Afrika dengan 3251.739 Unit. Lesotho masih jauh di bawah negara-negara tersebut.
Secara keseluruhan, kondisi ekonomi Lesotho menunjukkan peningkatan yang lambat. Meskipun ada pertumbuhan positif dalam PDB PPP, namun peningkatan ini tidak signifikan dan tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Afrika. Pemerintah Lesotho perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.