Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada 20 Februari 2017 ditutup di posisi Rp 394 per saham, yang berarti sudah turun 21,98 persen dari level tertingginya tahun ini di Rp 505 pada 21 Januari 2017. Turunnya harga saham berkode BUMI di lantai perdagangan di Bursa Efek Indonesia ini terkait dengan anjloknya harga komoditas batu bara. Harga batu bara acuan (HBA) 6.322 Kcal pada Februari 2017 turun 18,1 persen menjadi US$ 83,32 per ton dibanding posisi US$ 101,69 per ton.
Membaiknya harga batu bara di pasar internasional hingga di atas US$ 100 per ton serta rencana aksi korporasi BUMI mampu mengerek harga saham kelompok Bakrie itu hingga menembus di atas level Rp 500 per saham. Sebelumnya, saham Bumi Resources sempat tertidur di harga terendah, yakni Rp 50 per saham dalam waktu yang cukup lama. Baru pada 10 Juni saham BUMI mulai bergerak naik.
Sepanjang 2017, harga saham BUMI telah memberi keuntungan kepada investor sebesar 42,4 persen. Dalam setahun terakhir, para pemegang saham Bumi Resources telah mendapatkan keuntungan yang sangat besar sekitar 688 persen. Perdagangan saham BUMI sangat likuid sehingga masuk dalam daftar indeks saham LQ-45.