Konflik Rusia-Ukraina telah mendorong penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan ini tercermin dari naiknya indeks dolar AS (DXY) sepanjang Februari 2022.
Berdasarkan data Yahoo Finance, indeks Dolar AS ditransaksikan naik 0,88 poin dan ditutup di level 97,07 pada perdagangan Kamis (24/2). Level ini merupakan yang tertinggi sejak 31 Januari 2022.
Jika dihitung dari awal bulan, sepanjang periode 1-24 Februari 2022 indeks dolar AS telah menguat 0,53 poin (0,55%).
(Baca: Rusia Invasi Ukraina, Mata Uang Rubel Anjlok 13% Hari Ini)
Saat Rusia memulai invasi ke Ukraina, portofolio investasi di banyak negara mengalami pergolakan. Para investor keluar dari aset yang memiliki risiko tinggi, sehingga harga saham dan mata uang global berjatuhan.
Indeks harga saham Rusia (MOEX) sempat terjun bebas hingga 50%. Demikian pula mata uang Rusia, rubel, sempat terdepresiasi hingga 10% terhadap dolar AS.
Meningkatnya ketidakpastian di kawasan Eropa membuat para pengelola dana mengalihkan portofolionya dari aset-aset yang dianggap berisiko ke aset yang dianggap aman, salah satunya dolar AS.
(Baca: Tersengat Serangan Rusia, Aset Uang Kripto Anjlok 10% Hari Ini)
Indeks dolar AS merupakan indeks pergerakan dolar AS terhadap 6 mata uang utama dunia.
Mata uang tersebut adalah euro, yen Jepang, poundsterling Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss. Perhitungan indeks dolar AS = 100 dimulai sejak 1973.
(Baca: Hari Pertama Perang, Bursa Saham Rusia MOEX Anjlok Nyaris 30%)