Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,42% ke level 7.176,02 pada penutupan perdagangan Kamis (14/12/2023).
Indeks ini menguat di tengah pengumuman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang menahan suku bunga acuannya di level 5,5% pada Desember 2023.
“(Keputusan The Fed) mendorong optimisme pasar, di mana perekonomian sudah dapat dikatakan kembali pulih dan akan ada potensi cut rate pada semester I-2024,” ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana dilansir dari Antara, Kamis (14/12/2023).
"Hal ini mendorong emiten-emiten teknologi dan perbankan, di mana hari ini menjadi pendorong indeks," katanya lagi.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, ada delapan sektor saham yang naik hari ini. Sektor teknologi memimpin dengan kenaikan 5,93%, diikuti sektor properti dan sektor keuangan yang masing-masing naik 2,31% dan 2,15%.
Sementara ada tiga sektor yang turun. Sektor infrastruktur turun paling dalam, yaitu minus 1,91%, diikuti sektor barang baku dan sektor kesehatan yang masing- masing turun 1,25% dan 0,28%.
Berdasarkan data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini mencapai 1,29 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 26,43 miliar lembar, dengan total nilai transaksi Rp15,62 triliun.
Emiten WIKA menjadi top gainer hari ini yang melonjak 24,1%, diikuti JAWA dan BBYB yang masing-masing naik 14,86% dan 14,62%.
Di sisi lain, emiten INET menjadi top loser setelah anjlok 34,51%, diiringi DEWA dan TGUK yang masing-masing merosot 12,16% dan 10,91%.
Bursa saham regional Asia sore ini bergerak variatif. Indeks Nikkei melemah 0,73% ke 32.686,30, indeks Hang Seng menguat 1,07% ke 16.402,18, indeks Shanghai melemah 0,33% ke 2.958,99, dan indeks Strait Times menguat 0,6% ke 3.122,95.
(Baca: IHSG Parkir di Zona Merah, GOTO hingga BUKA Ikut Melemah (Rabu, 13 Desember 2023))