Penghentian proyek jalan layang terkait runtuhnya bekisting konstruksi tol Becakayu memberikan sentimen negatif terhadap saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya. Ditambah lagi dengan turunnya harga-harga saham unggulan yang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 19,47 poin (0,29%) ke level 6.643,3 membuat saham BUMN Karya dan anak usaha turun.
Seperti diketahui, pelaksana proyek yang mengalami kecelakaan tersebut adalah PT Waskita Karya Persero Tbk. Alhasil, emiten yang memiliki kode perdagangan WSKT tersebut harga sahamnya langsung mengalami penurunan dalam dua hari secara beruntun. Hanya saham PT PP Persero Tbk yang berhasil mencatat kenaikan.
Pada perdagangan Rabu (21/2), harga saham WSKT ditutup turun 3,96% menjadi Rp 2.940/lembar. Jika dibanding penutupan dua hari sebelumnya (19/2), harga saham Waskita telah turun 5,47%. Penurunan ini merupakan yang terdalam dibanding BUMN Karya dan anak usaha lainnya. Anak usaha WSKT yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Waskita Beton Tbk juga mengalami penuruan 2,86% dalam dua hari perdagangan.