PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan laba bersih Rp5,57 triliun sejak awal tahun ini sampai akhir kuartal III 2025.
Labanya naik 9,04% dibanding periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan hak bagi hasil milik BSI, yang tumbuh 12% (yoy) menjadi Rp14,15 triliun, seperti terlihat pada grafik.
Menurut Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo, kinerja positif mereka turut ditopang lisensi bank emas dan kapabilitasnya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.
"Dengan dua hal tersebut, alhamdulillah, kinerja BSI dapat tumbuh di atas industri perbankan syariah lainnya,” kata Anggoro, diberitakan Katadata.co.id (29/10/2025).
Sampai akhir kuartal III 2025, penyaluran pembiayaan BSI tumbuh 12,65% (yoy) menjadi Rp300,1 triliun, dan dana simpanan wadiah tumbuh 9,11% (yoy) menjadi Rp77,08 triliun.
Kualitas pembiayaan BSI membaik, dengan rasio non-performing financing (NPF) gross 1,84%.
Sampai akhir September 2025, nilai total aset BSI mencapai Rp416,57 triliun, naik 1,95% dibanding posisi akhir Desember 2024.
(Baca: 10 Emiten Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia Semester I 2025)