PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp5,38 triliun pada kuartal I 2025.
Laba tersebut naik sekitar 1% dibanding kuartal I tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Peningkatan laba emiten berkode BBNI ini salah satunya ditopang pendapatan bunga bersih yang naik 4,7% (yoy) menjadi Rp9,83 triliun pada kuartal I 2025.
Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, kinerja positif ini menunjukkan ketahanan BNI dalam mengelola likuiditas dengan menyeimbangkan pertumbuhan dan mitigasi risiko.
"Pencapaian kinerja keuangan BNI pada kuartal I 2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/4/2025).
Nilai total penyaluran kredit BNI sampai Maret 2025 mencapai Rp765,46 triliun. Ini didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16% (yoy) menjadi Rp433,4 triliun.
Kemudian dana pihak ketiga (DPK) BNI tumbuh 5% (yoy) menjadi Rp819,6 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari current account saving account (CASA) sebesar 10,2% (yoy) menjadi Rp257,8 triliun, diikuti giro yang naik 3,4% (yoy) menjadi Rp320 triliun.
"Keberhasilan digitalisasi dengan hadirnya aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA, sehingga rasio dana murah meningkat menjadi 70,5% terhadap total DPK atau tertinggi dari empat kuartal sebelumnya," kata Paolo.
Sejak awal diluncurkan 5 Juli 2024 sampai akhir Maret 2025, aplikasi wondr by BNI sudah memiliki 6,8 juta pengguna dengan total transaksi senilai Rp212 triliun.
(Baca: Bank BUMN Beraset Jumbo pada 2024, Mandiri Juaranya)