Laba dua emiten besar produsen rokok nasional kompak mencatatkan penuruan pada semester pertama tahun ini. Pemberlakuan pembatasan kegiatan sosial masyarakat selama pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja emiten rokok tersebut.
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengalami penyusutan laba sebesar 15,4% menjadi Rp 4,13 triliun pada semester I-2021 dibanding semester I-2020. Demikian pula dengan laba PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang menurun 39,53% menjadi Rp 2,31 triliun pada paruh pertama tahun ini.
Sementara laba produsen rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik 44,56% menjadi Rp 63,04 miliar pada semester pertama 2021 dibanding semester pertama 2020. Demikian pula dengan PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) yang meraih peningkatan laba 40,51% menjadi Rp 6,03 miliar.
Berbeda, PT Bentoel International Investama Tbk kembali mengalami kerugian pada semester pertama tahun ini sebesar Rp 28,9 miliar, sementara kerugian tahun lalu sebanyak Rp 165,44 miliar. Emiten rokok yang memiliki kode perdagangan RMBA ini telah mengajukan perubahan status perusahaannya menjadi perusahaan tertutup (go private) ke Bursa Efek Indonesia sehingga sahamnya telah disuspen sejak 6 Agustus 2021.
Harga saham HMSP hingga perdagangan Kamis, 9 September 2021 telah turun 29,34% menjadi Rp 1.005 per unit dibanding posisi akhir 2020 (year to date/ytd). Demikian pula saham GGRM turun 12,5% menjadi Rp 33.550, saham ITIC turun 52,61% menjadi Rp 308 dan saham WIIM turun 6,1% menjadi Rp 488 per unit.