Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
Sumber
Sumber
Mohon maaf, telah terjadi kesalahan
Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha
memperbaikinya.
A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar
Nilai tukar rupiah sepanjang November 2018 menguat cukup kencang hingga di bawah Rp 14.700/dolar Amerika Serikat (AS). Dari faktor global terkait melemahnya dolar AS terhadap mata uang utama dunia mampu memicu rupiahmenguat hingga di bawah Rp 15.000/dolar AS sejak akhir pekan lalu.
Pada perdagangan Senin (6/11) nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg ditutup di level Rp 14.804/dolar AS menguat 1,16% dari penutupan sehari sebelumnya. Penguatan rupiah berlanjut pada perdagangan Selasa (7/11), hingga pukul 12:00 WIB ditransaksikan Rp 14.661/dolar AS kembali terapresiasi 0,97% dari penutupan sehari sebelumnya. Alhasil, sepanjang November rupiah telah menguat 3,7% dari posisi akhir bulan lalu di Rp 15.203/dolar AS.
Menjelang pemilihan umum Senat dan Konggres AS yang diperkirakan akan bersaing ketat antara Partai Republik dan Partai Demokrat mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama dunia. Indeks dolar AS pada Perdagangan Selasa (7/11) turun 1,14% menjadi 96,02 dari posisi akhir bulan lalu di 97,13. Selain itu, mulai diberlakukannya Non Deliverable Forward (NDF) domestik serta ekonomi yang masih tumbuh 5% mampu memicu masuknya aliran dana asing ke pasar finansial Indonesia.