Tahun 2022 merupakan momen pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi. Hal ini terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi nasional yang kembali naik ke kisaran 5%, setelah sempat jatuh cukup dalam pada 2020-2021.
Kuatnya pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 beriringan dengan banyaknya emiten yang mencetak kinerja keuangan positif.
Emiten yang meraih pendapatan terbesar di Indonesia adalah PT Astra International Tbk (ASII). Sepanjang 2022 ASII mencetak pendapatan bersih konsolidasian sekitar Rp301,4 triliun, tumbuh 29% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
ASII juga membukukan laba bersih Rp28,9 triliun pada 2022. Perolehan ini meningkat 43% (yoy) sekaligus menjadi rekor laba tertinggi mereka dalam lima tahun terakhir.
"Grup mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada 2022 yang mencerminkan pemulihan ekonomi yang kuat dan harga komoditas yang tinggi," kata Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro dalam siaran persnya (27/2/2023).
(Baca: Laba Astra International Naik pada 2022, Capai Rekor Baru)
Setelah ASII, emiten dengan pendapatan terbesar berikutnya adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Sepanjang 2022 TLKM atau Telkom Indonesia mencetak pendapatan Rp147,3 triliun. Sementara, perusahaan batu bara ADRO mencetak pendapatan usaha USD 8,1 miliar atau sekitar Rp126,1 triliun (dengan asumsi kurs tanggal 31 Desember 2022, yakni Rp15.567,5 per USD).
Perusahaan lain yang masuk ke daftar emiten berpendapatan terbesar di Indonesia pada 2022 adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).
Di urutan selanjutnya ada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang merupakan perusahaan induk Alfamart, serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan rincian pendapatan seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Ini Bank BUMN dengan Aset Terbesar pada 2022)