Generasi Z di Amerika Serikat (AS) yang lahir pada 1997-2012 menghasilkan pertumbuhan utang terbesar di antara generasi lainnya. Berdasarkan laporan bertajuk Generational Power Index 2021, beban utang yang dihasilkan generasi Z naik 67,2% pada 2019-2020.
Generasi milenial (1981-1996) berada di posisi kedua dengan pertumbuhan utang mencapai 11,5%. Pertumbuhan utang generasi X (1965-1980) dan baby boomers (1946-1964) masing-masing sebesar 3,5% dan 0,3%. Hanya silent generation (1928-1945) yang utangnya justru tumbuh negatif 4,6%.
Menurut Visual Capitalist, besarnya pertumbuhan utang generasi Z disebabkan tingkat penganggurannya dua kali lebih tinggi dibandingkan para pendahulunya imbas pandemi virus corona Covid-19. Laporan Experian mencatat, pertumbuhan utang generasi Z disumbang oleh melonjaknya pinjaman dana pendidikan sebesar 39%, cicilan pribadi 33%, hipotek 19%, dan autodebet 12%.
Generasi milenial berada di urutan setelahnya karena memulai karier pascakrisis finansial 2008. Pertumbuhan utang generasi milenial disumbang kenaikan pinjaman dana pendidikan 12%, hipotek 6%, autodebet 6%, dan cicilan pribadi 4%.
(Baca: Generasi Baby Boomer Punya Kekuasaan Terbesar di Dunia)
Meski demikian, nilai utang generasi X masih tetap menjadi yang terbesar. Pada tahun lalu, rata-rata utang yang dimiliki generasi X mencapai US$ 140.643.