Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,27% ke level 7.155,29 pada penutupan perdagangan Kamis (25/4/2024).
Menurut Phintraco Sekuritas, pergerakan indeks hari ini turut dipengaruhi saham-saham perbankan yang lesu usai kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
"Pasar keuangan domestik tampaknya masih perlu waktu dalam merespons kebijakan moneter terbaru BI," kata tim analis Phintraco Sekuritas, dilansir Katadata, Kamis (25/4/2024).
Harga saham-saham bank besar dalam negeri memang tercatat turun hari ini. BBTN melemah 1,82%, BBCA 1,76%, dan BBRI 1,44%,
Adapun berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, saham sektor transportasi turun paling dalam hari ini hingga 1,14%, diikuti sektor keuangan dan sektor energi yang minus 1,13% dan 1,10%.
Sementara hanya ada tiga sektor saham yang menguat, sektor barang konsumen nonprimer memimpin dengan kenaikan 1,55%, diikuti sektor kesehatan dan sektor infrastruktur yang naik 0,89% dan 0,71%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,11 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 26,71 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp14,92 triliun.
Sebanyak 338 saham ditutup melemah hari ini, lalu 235 saham stagnan dan 208 saham menguat.
Emiten berkode PYFA menjadi top loser hari ini setelah merosot 34,57%, diikuti PNGO dan PTMP yang masing-masing turun 17,26% dan 15%.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah NASI yang melesat 33,33%, diikuti PTIS dan ATLA yang masing-masing naik 24,55% dan 24,32%.
Bursa saham regional Asia sore ini ditutup variatif. Indeks Nikkei melemah 2,16% ke 37.628,50, indeks Hang Seng menguat 0,48% ke 17.284,53, indeks Shanghai menguat 0,27% ke 3.052,89, dan indeks Strait Times melemah 0,16% ke 3.287,75.
(Baca: IHSG Menguat di Tengah Kenaikan Suku Bunga BI (Rabu, 24 April 2024))