Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) sempat anjlok menyentuh auto rejection bawah (ARB) pada Selasa, 9 Januari 2024.
Berdasarkan data Yahoo Finance, saham milik taipan Prajogo Pangestu itu duduk di level Rp5.400 per saham pada hari tersebut. Level itu ambles 20% dari perdagangan sebelumnya Rp6.750 per saham pada Senin, 8 Januari 2024.
Sehari setelah ARB, BREN langsung bangkit dengan kenaikan yang sebenarnya tak begitu besar, yakni 5,09% di level Rp5.675 per saham pada Rabu, 10 Januari 2024.
Namun, harga saham BREN justru rontok lagi hingga 11,01% menjadi Rp5.050 per lembar saham pada Kamis, 11 Januari 2024.
(Baca juga: 10 Saham "Top Losers" Awal 2024, Emiten Prajogo Pangestu Mendominasi)
BREN merupakan anak baru di bursa saham. Mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 9 Oktober 2023, BREN mematok harga hanya Rp780 per lembar saham. Pada hari itu, sahamnya mentok batas atas (auto rejection atas/ARA) dengan harga beli Rp975 per saham.
Jika dilihat pada grafik, pergerakan saham BREN cukup agresif sejak melantai di bursa.
Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan pernah menghentikan sementara perdagangan saham BREN pada Jumat, 10 November 2023 lalu pada harga Rp5.225 per lembar saham. Langkah ini diambil karena adanya peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Selama melantai, emiten energi baru terbarukan ini mencatatkan harga tertinggi pada 8 Desember 2023 sebesar Rp8.050 per saham.
Berdasarkan data RTI Business, volume saham yang diperdagangkan BREN sebesar 53,03 juta lembar pada Kamis 11 Januari 2024. Nilai transaksinya sebesar Rp284,64 miliar dengan frekuensi 20.805 kali.
Kini kapitalisasi pasar BREN hanya sebesar Rp675,62 triliun. Angka ini turun drastis dari 22 Desember 2023 lalu yang sempat sentuh Rp1.003,40 triliun.
(Baca juga: Kinerja Emiten Prajogo Pangestu Sepanjang 2023, Mana yang Tercuan?)