Kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menyebabkan terdepresiasinya nilai tukar rupiah berdampak terhadap pasar obligasi dan saham domestik. Selama Februari 2018, investor asing mencatat net jual bersih Rp hampir mencapai Rp 32 triliun, baik di pasar saham maupun obligasi. Kemudian selama periode 1-9 Maret kembali mencatat net jual Rp 23 triliun.
Indeks obligasi dan indeks harga saham yang diolah Katadata menunjukkan bahwa indeks obligasi pemerintah sepanjang 2 Januari-13 Maret 2018 telah mengalami penurunan sebesar 0,79%. Ini terlihat dari grafik indeks obligasi komposit di bawah ini berada di posisi 99,21. Sementara indeks obligasi korporasi masih mencatatkan kenaikan 0,33%. Sedangkan indeks obligasi komposit mengalami penurunan 0,64% dibanding posisi awal Januari. Adapun indeks harga saham gabungan masih mencatat kenaikan 1,16%.
Jika dibandingkan dengan posisi tertingginya, indeks obligasi pemerintah bahkan telah turun sebesar 2,46%, indeks obligasi korporasi 0,67%, dan indeks obligasi komposit (korporasi dan pemerintah) terkoreksi 2,2%. Demikian pula indeks harga saham gabungan (IHSG) turun lebih dari 4%.