Sepanjang tahun 2022 saham bank LQ45 bergerak variatif. Ada yang naik signifikan, namun ada pula yang anjlok drastis.
LQ45 adalah indeks berisi 45 emiten yang dipilih Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan kriteria tertentu, seperti memiliki kapitalisasi pasar terbesar serta likuiditas tertinggi.
Di tahun ini ada tujuh emiten sektor perbankan yang masuk ke indeks LQ45, yaitu:
- Bank Jago (ARTO)
- Bank Central Asia (BBCA)
- Bank Negara Indonesia (BBNI)
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
- Bank Tabungan Negara (BBTN)
- Bank Mandiri (BMRI)
- Bank Syariah Indonesia (BRIS)
Di antara kelompok tersebut BMRI menjadi yang paling bersinar. Selama periode 3 Januari-27 Desember 2022 harga sahamnya melonjak 41,13% (year-to-date/ytd).
Kemudian harga saham BBNI naik 38,29% (ytd), diikuti oleh BBCA dan BBRI yang juga menguat dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Di sisi lain harga saham BBTN dan BRIS turun di kisaran 21% (ytd) dan 28% (ytd). Saham ARTO lebih parah lagi, anjlok sampai 79,34% (ytd) dalam periode sama.
Adapun selama periode 3 Januari-27 Desember 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 2,62% (ytd).
Tahun ini IHSG mencetak rekor karena naik hingga menembus level psikologis 7.000 pada Maret 2022. IHSG kemudian sempat jatuh cukup dalam ke kisaran level 6.500 pada pertengahan Mei, namun trennya kembali menguat sampai penghujung Desember.
(Baca: Ini Emiten Batu Bara LQ45 Paling Cuan sampai Kuartal III 2022)