Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan volume stok karbon hutan global mencapai 714 gigaton pada 2025.
Angka ini menunjukkan banyaknya senyawa karbon yang tersimpan di hutan, mencakup di atas permukaan tanah (batang pohon hidup, dedaunan, dll); di bawah permukaan tanah (akar pohon, dll); di tanah (tanah organik, tanah mineral, gambut); kayu mati; dan serasah (sampah organik berupa daun kering, dan berbagai sisa vegetasi yang sudah mengering).
Menurut FAO, stok karbon bisa menyuburkan lahan dan mendukung kemampuan tanah untuk memurnikan air.
Tapi, jika dikelola secara buruk, senyawa kimia ini bisa terlepas ke udara dan menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
"Praktik pengelolaan lahan yang buruk menyebabkan tanah kehilangan karbon dan melepaskan gas rumah kaca," kata FAO dalam Key Messages - Global Symposium on Soil Organic Carbon.
"Kerusakan cadangan karbon tanah akibat pengelolaan lahan yang buruk akan menghambat upaya pembatasan kenaikan suhu global," lanjutnya.
Karena itu, FAO mendorong pemeliharaan stok karbon di tanah, hutan, dan ekosistem lainnya, sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.
(Baca: Stok Karbon Hutan Global Naik pada 2025)
Pada 2025, stok karbon hutan terbesar berada di Eropa, dengan volume 169 gigaton (24% dari total stok global).
Wilayah lain yang hutannya menyimpan banyak karbon adalah Amerika Utara dan Tengah, dengan bobot 155 gigaton (22%).
Berikut rincian sebaran stok karbon hutan global pada 2025 berdasarkan wilayah:
Eropa
- Di atas permukaan tanah: 46 gigaton
- Di bawah permukaan tanah: 13 gigaton
- Kayu mati: 5 gigaton
- Serasah: 9 gigaton
- Tanah: 96 gigaton
- Total: 169 gigaton
Amerika Utara dan Tengah
- Di atas permukaan tanah: 39 gigaton
- Di bawah permukaan tanah: 9 gigaton
- Kayu mati: 11 gigaton
- Serasah: 22 gigaton
- Tanah: 74 gigaton
- Total: 155 gigaton
Amerika Selatan
- Di atas permukaan tanah: 75 gigaton
- Di bawah permukaan tanah: 18 gigaton
- Kayu mati: 5 gigaton
- Serasah: 2 gigaton
- Tanah: 42 gigaton
- Total: 143 gigaton
Afrika
- Di atas permukaan tanah: 43 gigaton
- Di bawah permukaan tanah: 14 gigaton
- Kayu mati: 4 gigaton
- Serasah: 2 gigaton
- Tanah: 52 gigaton
- Total: 115 gigaton
Asia
- Di atas permukaan tanah: 32 gigaton
- Di bawah permukaan tanah: 9 gigaton
- Kayu mati: 2 gigaton
- Serasah: 4 gigaton
- Tanah: 50 gigaton
- Total: 97 gigaton
Oseania
- Di atas permukaan tanah: 11 gigaton
- Di bawah permukaan tanah: 5 gigaton
- Kayu mati: 3 gigaton
- Serasah: 1 gigaton
- Tanah: 15 gigaton
- Total: 35 gigaton
(Baca: Indonesia Penghasil Emisi Kehutanan dan Lahan Terbesar ke-3 Global)