Korea Selatan telah memberikan bantuan senilai US$ 900 ribu untuk penanganan dampak krisis kemanusiaan di Myanmar. Walaupun sempat mengecam dan telah menangguhkan kerjasama pertahanan kepada pemerintah Myanmar, Korea Selatan memberikan bantuan kemanusiaan dengan dua tahap, yakni US$ 600 ribu pada tahap pertama dan US$ 300 ribu pada tahap kedua.
Melansir Channel News Asia, sistem pelacakan keuangan United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA) sempat memasukkan asal bantuan tahap kedua dari Korea Utara. Namun, kesalahan itu sudah diperbaiki dan menambah total bantuan dari Korea Selatan.
Selain Korea Selatan, ada 14 negara lain turut memberikan bantuan bagi Myanmar di antaranya Amerika Serikat (US$ 23,8 juta), Jepang (US$ 7,6 juta), dan Inggris (US$ 4,2 juta). Kemudian, beberapa negara menyumbang di kisaran US$ 3 juta, yakni Kanada, Swedia, dan Australia.
Jerman dan Swiss memberikan bantuan sebesar US$ 2,3 juta dan US$ 2,1 juta. Bantuan dari Denmark sebesar US$ 1,9 juta, Norwegia US$ 1,8 juta, Komisi Eropa (US$ 1,2 juta), dan Irlandia (US$ 1,2 juta). Terakhir, Finlandia memberikan bantuan sebesar US$ 531,7 ribu dan Prancis US$ 302,6 ribu.
(Baca: Sebelum Kudeta Militer, Demokrasi Myanmar Terus Memburuk)
Meski begitu, total nilai bantuan dari negara-negara tersebut baru mencapai US$ 58 juta, sedangkan target UN OCHA pada tahun ini sebesar US$ 276,5 juta. Bantuan tersebut akan digunakan untuk ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan penanganan Covid-19.