Menurut Kementerian Kesehatan, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster dapat mempertahankan tingkat kekebalan dan memperpanjang masa perlindungan tubuh dari risiko infeksi virus Corona.
Namun, tidak semua warga setuju dengan vaksinasi lanjutan tersebut.
>
Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa 50,7% responden setuju dan 10,8% sangat setuju terhadap vaksinasi booster.
Di sisi lain ada 25,8% responden yang tidak setuju terhadap pemberian vaksin booster, dan yang sangat tidak setuju sebanyak 6,4%.
Penolakan tertinggi berasal dari responden dengan pendapatan di bawah Rp1 juta, yaitu sebanyak 40,6%. Penolakan besar juga datang dari kelompok pendapatan Rp1 juta-Rp2 juta sebanyak 35,7%.
Adapun sebanyak 23,2% responden dengan pendapatan Rp2 juta hingga Rp4 juta menolak vaksin dosis ketiga. Penolakan terendah berasal dari responden dengan pendapatan di atas Rp4 juta, yakni sebesar 17,4%.
Survei tersebut diselenggarakan pada 15 Januari hingga 17 Februari 2022. Responden yang terlibat sebanyak 626 orang dengan mengisi kuesioner secara online. Toleransi kesalahan (margin of error) dari survei kurang lebih 4% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca Juga: Sekitar 7,6 Juta Lansia Belum Menerima Vaksin Covid-19)