Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 1,85 juta kasus pada Senin, 28 Maret 2022. Berdasarkan data GISAID, Inggris tercatat memiliki jumlah kasus Omicron terbanyak, yaitu 924 ribu kasus. Jumlah total kasus varian Omicron di Inggris saat ini setara dengan 49,94 persen dari total kasus di dunia.
(Baca: 6 Produk Ramah Lingkungan yang Paling Banyak Dibeli Masyarakat)
Menyusul Amerika dengan pertumbuhan jumlah kasus Omicron secara mingguan mencapai 5,57 persen. Jumlah jumlah kasus Omicron di negara ini dilaporkan 743,85 ribu jiwa. Sedangkan untuk statistik harian jumlah kasus Omicron terlihat naik 0,49 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 740,24 ribu jiwa.
Berikutnya, Perancis dengan jumlah kasus Omicron 75.758 kasus (naik 16,02%), jumlah kasus Omicron di Jepang naik 1,36 persen menjadi 43.827 kasus dibandingkan pekan sebelumnya dan jumlah kasus Omicron di Polandia naik 3,12 persen menjadi 30.847 kasus dibandingkan pekan sebelumnya
(Baca: KIC: Dampak Lingkungan Mulai Jadi Faktor Konsumen Membeli Produk Baru)
Sementara untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 9.208 kasus atau naik 0,02 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.