Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total kematian bayi dan anak balita, usia 0-59 bulan, di Indonesia mencapai 33.131 kasus.
Angka tersebut terdiri atas 31.393 kematian bayi dan 1.738 kematian anak balita.
Kemenkes menyampaikan, sebagian besar kematian bayi terjadi pada masa neonatal atau 0-28 hari. Berikut rinciannya bila dibedah menurut kelompok usia:
- 0-7 hari (neonatal dini): 20.097 kematian
- 8-28 hari (neonatal lanjut): 6.560 kematian
- 0-28 hari (total periode neonatal): 26.657 kematian
- Total bayi (0-11 bulan): 31.393 kematian
- Anak balita (1-4 tahun): 1.738 kematian.
Jumlah kematian pada 2024 menurun dibanding pada 2023 yang mencapai 34.266 kematian.
Meski tren angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sudah mengalami penurunan, Kemenkes mengakui masih perlu upaya percepatan agar target 16/1.000 kelahiran hidup dapat tercapai pada akhir 2024.
"Perlu dilakukan upaya kesehatan anak dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan," tulis Kemenkes dalam laporan Profil Kesehatan Indonesia 2024, dikutip pada Kamis (16/10/2025).
Kemenkes menambahkan, upaya tersebut dilaksanakan sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 18 tahun. Salah satu tujuan upaya kesehatan anak adalah menjamin kelangsungan dan kualitas hidup anak melalui upaya penurunan angka kematian, perbaikan gizi, pemenuhan standar pelayanan minimal pada bayi baru lahir, bayi, dan balita.
(Baca: Penyebab Kematian Bayi Neonatal dan Pasca-Neonatal di Indonesia 2024)