Penyebab Kematian Bayi Neonatal dan Pasca-Neonatal di Indonesia 2024

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ada 33.131 kematian bayi dan balita di Indonesia pada 2024, berkurang dibanding tahun 2023 yang jumlahnya 34.266 kematian.

Pada 2024, sebagian besar kematian bayi dan balita terjadi pada masa neonatal (usia 0-28 hari), yakni 26.657 kematian atau 80,46% dari total kematian.

Pada masa neonatal, penyebab kematian terbanyak adalah gangguan pernapasan dan kardiovaskular.

Gangguan tersebut juga menjadi penyebab utama kematian anak di fase pasca-neonatal (usia 29 hari-11 bulan).

Berikut rincian persentase penyebab kematian neonatal dan pasca-neonatal di Indonesia pada 2024, menurut data Kemenkes:

Gangguan pernapasan dan kardiovaskular

• Neonatal: 38,38%
• Pasca-neonatal: 32,73%

Berat badan lahir rendah dan prematuritas

• Neonatal: 26,37%
• Pasca-neonatal: 22,47%

Infeksi

• Neonatal: 12,66%
• Pasca-neonatal: 10,80%

Malformasi kongenital, deformasi dan kelainan kromosom

• Neonatal: 9,07%
• Pasca-neonatal: 7,77%

Komplikasi kejadian intrapartum

• Neonatal: 6,07%
• Pasca-neonatal: 5,19%

Gangguan yang berhubungan dengan lamanya kehamilan dan pertumbuhan janin

• Neonatal: 1,14%
• Pasca-neonatal: 0,97%

Kejang dan gangguan status serebral

• Neonatal: 0,99%
• Pasca-neonatal: 0,84%

Trauma kelahiran

• Neonatal: 0,52%
• Pasca-neonatal: 0,44%

P1-P20

• Neonatal: 0,24%
• Pasca-neonatal: 14,73%

Lainnya

• Neonatal: 4,54%
• Pasca-neonatal: 3,86%

Belum diketahui

• Neonatal: 0%
• Pasca-neonatal: 0,18%

(Baca: Perempuan RI yang Melahirkan di Fasilitas Kesehatan Terus Naik hingga 2024)