Ada 4.150 Kematian Ibu di Indonesia pada 2024, Ini Penyebabnya

Layanan konsumen & Kesehatan

Premium

Nabilah Muhamad 23/10/2025 10:56 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Kemenkes mendata, ada 4.150 kematian ibu di Indonesia pada 2024. Komplikasi non-obstetrik menjadi penyebab kematian terbanyak, dengan 1.351 kasus.

Jumlah Kematian Ibu di Indonesia Berdasarkan Penyebab Kematian (2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Ada 4.150 Kematian Ibu di Indonesia pada 2024, Ini Penyebabnya”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jumlah Kematian Ibu di Indonesia Berdasarkan Penyebab Kematian (2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendata, terdapat 4.150 kematian ibu di Indonesia sepanjang 2024.

Kematian ibu didefinisikan sebagai kematian selama periode kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan oleh pengelolaannya, bukan karena hal lain seperti kecelakaan atau insidental.

Berdasarkan penyebabnya, kematian ibu paling banyak disebabkan oleh komplikasi non-obstetrik, dengan total 1.351 kasus.

Berikutnya karena hipertensi kehamilan, persalinan, dan nifas sebanyak 988 kasus. Disusul perdarahan obstetrik 955 kasus, komplikasi obstetrik lain 506 kasus, dan infeksi kehamilan 209 kasus.

Ada pula ibu yang meninggal karena kehamilan dengan komplikasi abortus (94 kasus) dan komplikasi manajemen yang tidak terantisipasi (47 kasus).

Menurut Kemenkes, percepatan penurunan angka kematian ibu dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, seperti:

Pelayanan kesehatan ibu hamil;
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan;
Perawatan pasca-persalinan bagi ibu dan bayi,
Perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi; dan
Pelayanan keluarga berencana (KB), termasuk KB pasca persalinan.

(Baca: Sebaran Ibu Hamil Positif HIV di RI 2024, Wilayah Papua Tertinggi)

Editor : Erlina Fury Santika