Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja di sektor pengadaan listrik dan gas di Kabupaten Karangasem, Bali, pada tahun 2024 sebanyak 280 pekerja. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 21.79% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 358 pekerja. Namun, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 yang hanya 296 pekerja.
Secara historis, jumlah pekerja di sektor ini fluktuatif. Terjadi lonjakan signifikan pada tahun 2018 dan 2019, namun kemudian menurun drastis pada tahun 2020. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2018 dengan pertumbuhan 148.69% menjadi 761 pekerja. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2020, dengan penurunan -84.38% menjadi 127 pekerja. Rata-rata jumlah pekerja dalam lima tahun terakhir (2019-2023) adalah 389 pekerja, yang berarti jumlah pekerja pada tahun 2024 lebih rendah dari rata-rata tersebut.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Lampung Periode 2018-2023)
Dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) yaitu 311 pekerja, kondisi tahun 2024 sedikit lebih buruk dengan selisih -31 pekerja. Dalam hal peringkat di pulau Nusa Tenggara dan Bali, Kabupaten Karangasem berada di peringkat 21 pada tahun 2024, turun dari peringkat 13 pada tahun 2023. Peringkat secara nasional juga turun dari 199 pada tahun 2023 menjadi 239 pada tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Pulau Nusa Tenggara dan Bali, Kabupaten Karangasem memiliki jumlah pekerja yang relatif lebih rendah. Terdapat enam daerah lain yang memiliki data perbandingan, yaitu Kabupaten Musi Rawas Utara (Sumatera), Kota Bontang (Kalimantan), Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Sumatera), Kabupaten Buru (Maluku), Kabupaten Kota Waringin Barat (Kalimantan), Kabupaten Buton Selatan (Sulawesi).
Penurunan jumlah pekerja ini menjadi perhatian, meskipun terjadi fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Perlu ada evaluasi lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memengaruhi jumlah pekerja di sektor ini, serta upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja di sektor pengadaan listrik dan gas di Kabupaten Karangasem.
Kabupaten Musi Rawas Utara
Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera, menempati peringkat 236 secara nasional dengan jumlah pekerja di sektor pengadaan listrik dan gas sebanyak 284 orang. Meskipun jumlah ini sama dengan tahun sebelumnya, pertumbuhan menunjukkan penurunan signifikan turun 67.24%. Hal ini menjadikan Musi Rawas Utara sebagai salah satu wilayah dengan penurunan pertumbuhan tertinggi di antara wilayah perbandingan. Peringkatnya di pulau Sumatera adalah 69.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Bekasi | 2024)
Kota Bontang
Kota Bontang, Kalimantan, menduduki peringkat 236 secara nasional, sama dengan Kabupaten Musi Rawas Utara, dengan jumlah pekerja 284 orang. Namun, Bontang mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi, mencapai 144.35%. Pertumbuhan ini menempatkan Bontang sebagai wilayah dengan pertumbuhan tertinggi di antara wilayah perbandingan. Peringkat di pulau Kalimantan adalah 23.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Sumatera, berada di peringkat 238 secara nasional dengan jumlah pekerja 281 orang. Pertumbuhan di wilayah ini juga positif, mencapai 46.24%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di sektor pengadaan listrik dan gas. Peringkatnya di pulau Sumatera adalah 70.
Kabupaten Buru
Kabupaten Buru, Maluku, memiliki jumlah pekerja di sektor pengadaan listrik dan gas sebanyak 272 orang dan menduduki peringkat 240 secara nasional. Sayangnya, pertumbuhan di wilayah ini negatif, yaitu -38.95%. Meskipun demikian, Kabupaten Buru menempati peringkat 8 di pulau Maluku, menunjukkan bahwa sektor ini masih relatif penting di wilayah tersebut.
Kabupaten Kota Waringin Barat
Kabupaten Kota Waringin Barat, Kalimantan, menduduki peringkat 241 secara nasional dengan jumlah pekerja 268 orang. Pertumbuhan di wilayah ini cukup signifikan, mencapai 116.53%. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan positif di sektor pengadaan listrik dan gas. Peringkatnya di pulau Kalimantan adalah 24.
Kabupaten Buton Selatan
Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi, memiliki jumlah pekerja di sektor pengadaan listrik dan gas sebanyak 262 orang, menempatkannya di peringkat 242 secara nasional. Pertumbuhan di wilayah ini juga positif, mencapai 116.53%. Peringkatnya di pulau Sulawesi adalah 27.