Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan pemeriksaan whole genome sequencing terhadap 6.253 sekuens virus corona Covid-19 di Indonesia hingga 14 September 2021. Tercatat, sebanyak 2.639 sekuens atau 42,2% merupakan varian corona yang perlu diawasi (variant of concern/VoC).
Varian yang paling mendominasi adalah Delta (B.1.617.2) sebanyak 2.552 sekuens. Varian asal India itu paling banyak berada di Jakarta, yakni 823 sekuens.
Berikutnya, ada 383 sekuens varian Delta yang ditemukan di Jawa Barat. Varian ini terdeteksi di Kalimantan Timur dan Jawa Tengah masing-masing sebanyak 299 sekuens dan 196 sekuens. Hanya provinsi Sulawesi Barat yang belum mencatatkan adanya varian Delta.
Selain Delta, ada 65 sekuens varian Alfa (B.1.1.7) yang terdeteksi di Indonesia. Varian asal Inggris tersebut telah tersebar di 11 provinsi di dalam negeri. Mayoritas atau 37 sekuens varian Alfa berada di Jakarta.
Kemudian, ada pula 22 sekuens varian Beta (B.1.351) di tanah air. Varian asal Afrika Selatan itu ditemukan di Jakarta sebanyak 12 sekuens, Jawa Barat 3 sekuens, Jawa Timur 6 sekuens, dan Bali 1 sekuens.
Ketiga varian baru corona tersebut memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada atas penularan ketiga varian corona tersebut.
Untuk mencegah penularan corona, masyarakat diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, masyarakat juga diharapkan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
(Baca: Amerika Serikat Miliki Kasus Covid-19 Varian Mu Terbanyak di Dunia)