Sebanyak 42 negara telah mendeteksi keberadaan virus corona Covid-19 varian Mu (B.1.621) hingga Rabu, 8 September 2021. Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah varian Mu paling banyak di dunia, yakni 1.742 sekuens.
Kolombia menyusul di urutan kedua dengan 947 sekuens varian Mu. Varian tersebut memang pertama kali ditemukan di Kolombia pada 11 Januari 2021. Varian Mu lantas menyebar ke beberapa negara di Amerika, Eropa, hingga Asia Timur.
Spanyol mendeteksi adanya 384 sekuens varian Mu. Meksiko dan Ekuador menemukan kasus varian Mu masing-masing sebanyak 359 sekuens dan 170 sekuens.
Kemudian, ada 108 sekuens varian Mu yang ditemukan di Kanada. Sebanyak 98 sekuens varian Mu berada di Chili. Sementara, jumlah kasus varian Mu yang ada di Aruba, Belanda, dan Italia masing-masing sebanyak 79 sekuens, 72 sekuens, dan 66 sekuens.
WHO menempatkan varian Mu sebagai salah satu varian yang diwaspadai (variant of interest/VOI). Menurut penelitian WHO, varian Mu memiliki potensi untuk lolos dari imun atau sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih kebal terhadap vaksin.
Kontribusi varian Mu terhadap total kasus corona secara global memang masih di bawah 0,1%. Kendati, masyarakat tetap harus waspada terhadap varian baru corona ini.
Salah satu caranya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, masyarakat diharapkan menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
(Baca: Varian Delta Telah Terdeteksi di 30 Provinsi Indonesia)