Indeks kelaparan masyarakat Indonesia menunjukkan tren turun dalam periode 2000-2021.
Menurut Global Hunger Index (GHI), pada 2021 tingkat kelaparan Indonesia berada di level 18, sudah menurun cukup jauh dibanding tahun 2000 yang indeksnya masih di level 26,1.
GHI mengukur tingkat kelaparan dalam skala 0-100. Semakin tinggi skornya, maka tingkat kelaparan dinilai semakin buruk. Adapun indeks kelaparan Indonesia yang kini berada di level 18 termasuk kategori moderat.
Turunnya indeks kelaparan Indonesia dipicu oleh turunnya proporsi penduduk kurang gizi, prevalensi balita stunting, serta angka kematian balita secara nasional. Namun, prevalensi balita kurus masih menunjukkan peningkatan.
Berikut rincian perubahan 4 indikator utama indeks kelaparan Indonesia periode 2000-2021:
- Proporsi Penduduk Kurang Gizi: turun dari 19,2% menjadi 6,5%
- Prevalensi Balita Stunting: turun dari 42,4% menjadi 30,8%
- Angka Kematian Balita: turun dari 5,5% menjadi 2,4%
- Prevalensi Balita Kurus: naik dari 5,5% menjadi 10,2%
Meski secara umum ada perbaikan kondisi, indeks kelaparan Indonesia masih tergolong tinggi di kawasan Asia Tenggara. Berikut ini indeks kelaparan 8 negara ASEAN pada 2021:
- Laos: 19,5
- Indonesia: 18,0
- Myanmar: 17,5
- Kamboja: 17,0
- Filipina: 16,8
- Vietnam: 13,6
- Malaysia: 12,8
- Thailand: 11,7
(Baca: Tingkat Kelaparan Indonesia Peringkat Tiga Tertinggi di Asia Tenggara pada 2021)