Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru pada Jumat (2/5/2025).
Hasilnya, indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia pada 2025 meningkat dibanding tahun lalu.
(Baca: Proporsi Rumah Tangga Pengguna Layanan Kredit di Indonesia 2024)
Indeks literasi keuangan mengukur pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan.
Kemudian indeks inklusi keuangan mengukur tingkat akses dan penggunaan produk/layanan dari lembaga keuangan.
SNLIK tahun ini menyajikan dua jenis indeks literasi dan inklusi keuangan. Pertama, indeks berdasarkan metode keberlanjutan dari tahun 2024. Kedua, indeks menurut metode baru dari Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI).
Dalam metode keberlanjutan, sama seperti tahun 2024, surveinya terkait dengan perbankan, pasar modal, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pergadaian, lembaga keuangan mikro, fintech lending, PT Permodalan Nasional Madani, dan penyelenggara sistem pembayaran (PSP).
Sedangkan dalam metode DNKI yang baru diterapkan tahun ini, surveinya diperluas hingga mencakup literasi dan inklusi terkait BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta lembaga jasa keuangan lain, seperti koperasi simpan pinjam, aset kripto, dan lain-lainnya.
(Baca: Ini Jenis Layanan Kredit yang Digunakan Rumah Tangga RI pada 2024)
Jika dilihat dari metode keberlanjutan, indeks literasi keuangan nasional tahun 2025 mencapai 66,46%, naik dari tahun sebelumnya yang masih 65,43%.
Begitu pula indeks inklusi keuangan tahun 2025 naik menjadi 80,51%, dari tahun sebelumnya 75,02%.
Lalu jika menggunakan metode DNKI, indeks literasi keuangan masyarakat tahun 2025 mencapai 66,64% dan indeks inklusi keuangan 92,74%.
Pendataan rumah tangga sampel SNLIK tahun ini dilakukan selama periode 22 Januari—11 Februari 2025 di 34 provinsi, yang mencakup 120 kota/kabupaten, termasuk 8 wilayah kantor OJK (1.080 blok sensus).
Jumlah responden SNLIK tahun 2025 sebanyak 10.800 orang yang berumur antara 15 hingga 79 tahun.
(Baca: Investor Retail RI Awal 2025 Mayoritas Lulusan SMA ke Bawah)