Serapan tenaga kerja di sektor energi terbarukan terus tumbuh dalam 10 tahun terakhir, seiring dengan menguatnya kebutuhan akan transisi energi dan mitigasi perubahan iklim.
Hal ini tercatat dalam Renewable Energy and Jobs: Annual Review 2022, laporan riset hasil kolaborasi International Renewable Energy Agency (IRENA) dan International Labour Organization (ILO).
Menurut laporan tersebut, sektor energi terbarukan secara global baru mampu menyerap 7,3 juta tenaga kerja pada 2012. Kemudian di tahun-tahun berikutnya jumlahnya terus meningkat seperti terlihat pada grafik.
Peningkatan bahkan terus terjadi di masa pandemi, hingga serapannya mampu mencapai 12,7 juta tenaga kerja pada 2021. Secara kumulatif, selama periode 2012-2021 lapangan kerja di sektor energi terbarukan global sudah tumbuh 73%.
"Di tengah banyaknya tantangan, sektor energi terbarukan tetap tangguh dan telah menjadi mesin penciptaan lapangan kerja yang andal. Saya menyarankan kepada pemerintah di seluruh dunia untuk merancang kebijakan industri yang mendorong perluasan pekerjaan energi terbarukan yang layak," kata Direktur Jenderal IRENA Francesco La Camera dalam siaran persnya, Kamis (22/9/2022).
"(Kebijakan industri energi terbarukan) tidak hanya akan menciptakan peluang bisnis dan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan komunitas lokal, tapi juga mendukung keandalan rantai pasokan dan berkontribusi pada keamanan energi," lanjutnya.
Menurut data IRENA dan ILO, dari seluruh pekerja sektor energi terbarukan global saat ini, sebanyak 42% berada di Tiongkok, kemudian di Uni Eropa 10%, Brasil 10%, Amerika Serikat 7%, dan India 7%.
"Di luar angka-angka ini, terdapat pula peningkatan fokus pada kualitas pekerjaan dan kondisi kerja di sektor energi terbarukan, untuk memastikan pekerjaan yang layak dan produktif," kata Direktur Jenderal ILO Guy Ryder.
"Saya mendorong pemerintah, organisasi pekerja dan pengusaha untuk tetap berkomitmen kuat pada transisi energi berkelanjutan, yang sangat diperlukan untuk pekerjaan di masa depan," katanya lagi.
(Baca: Energi Surya Jadi Andalan Banyak Negara untuk Mitigasi Perubahan Iklim)