Pandemi Covid-19 menyebabkan perbedaan pengeluaran dari kondisi sebelum adanya wabah. Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sebanyak 56% responden mengalami peningkatan pengeluaran. Hanya 17% yang mengalami penurunan pengeluaran dan sisanya tetap.
Dari 56% responden tersebut, peningkatan pengeluaran hingga 26%-50% mendominasi dengan persentase 44% responden. Peningkatan pengeluaran sebesar 1%-25% berada tertinggi kedua dengan persentase 36%. Sementara pengeluaran yang meningkat 51%-75% dan 76%-100% masing-masing hanya sebesar 9% dan 11%.
(Baca: Penurunan Pendapatan Paling Banyak Terjadi pada Masyarakat Miskin)