Menurut Copernicus Climate Change Service (C3S), rata-rata suhu global selama Januari-November 2024 naik 1,5957 derajat Celsius (°C), atau nyaris 1,6 °C lebih tinggi dibanding rata-rata suhu era pra-industri (1850-1900).
Berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu global yang naik 1,5 °C bisa menimbulkan ancaman kekeringan bagi 951 juta orang.
(Baca: Makin Tinggi Suhu Bumi, Makin Banyak Spesies Berisiko Punah)
Ancamannya berpotensi meluas jika kenaikan suhu makin tinggi. IPCC memperkirakan, jika suhu naik 2 °C bencana kekeringan bisa melanda 1,15 miliar orang, kemudian mengancam 1,28 miliar orang jika kenaikannya sampai 3 °C.
Selain bencana kekeringan, IPCC menilai kenaikan suhu global di atas 1,5 °C bisa memicu degradasi lingkungan, menurunkan produksi pertanian, hingga melahirkan masalah sosial-ekonomi.
"Kombinasi dari variabilitas iklim, perubahan iklim antropogenik, dan perubahan lahan menjadi gurun (desertification) akan mendorong kemiskinan, kerawanan pangan, dan peningkatan penyakit," kata IPCC dalam Special Report on Climate Change and Land (2019).
(Baca: Bumi Makin Panas, Biaya Ketahanan Pangan Makin Mahal)